Jenis-Jenis MCB, Karakteristik Dan Fungsinya

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah perangkat proteksi listrik yang dirancang untuk melindungi sirkuit dari kerusakan akibat arus berlebih seperti kelebihan beban atau arus pendek. Di pasaran, ada beberapa jenis MCB yang dibedakan berdasarkan karakteristik kinerjanya, seperti respons terhadap arus beban dan jenis gangguan yang dapat dideteksi. Berikut adalah jenis-jenis MCB yang umum beredar di pasaran:

1. MCB Tipe B

Karakteristik: MCB tipe B dirancang untuk memutus sirkuit saat arus yang mengalir melebihi 3 hingga 5 kali arus nominal (In). Kurva pemutusan MCB tipe B memiliki waktu trip lebih cepat dibandingkan tipe lain, membuatnya ideal untuk melindungi perangkat elektronik sensitif.

Penggunaan: Umumnya digunakan untuk melindungi perangkat listrik dengan arus yang stabil dan tidak mengalami lonjakan besar, seperti pencahayaan dan perangkat rumah tangga biasa.

Aplikasi: Instalasi rumah tangga dan gedung perkantoran.

2. MCB Tipe C

MCB Tipe C

Karakteristik: Memutus sirkuit ketika arus melebihi 5 hingga 10 kali arus nominal.

Penggunaan: Digunakan untuk sirkuit yang melayani beban dengan lonjakan arus yang lebih besar saat dinyalakan, seperti motor listrik, AC, kulkas, dan peralatan dengan komponen induktif. MCB ini paling umum dijual di pasaran untuk kebutuhan rumah tangga dan industri kecil

Aplikasi: Industri kecil, komersial, dan beban listrik dengan lonjakan tinggi.

3. MCB Tipe D

MCB Tipe D

Karakteristik: Memutus arus ketika arus yang mengalir melebihi 10 hingga 20 kali arus nominal.

Penggunaan: Digunakan pada instalasi yang memiliki lonjakan arus yang sangat besar, seperti pada mesin besar, alat-alat industri berat, atau trafo.

Aplikasi: Pabrik, mesin industri, dan perangkat yang membutuhkan lonjakan arus besar saat start-up.

4. MCB Tipe K

MCB Tipe K

Karakteristik: Dirancang untuk melindungi sirkuit dengan lonjakan arus antara 8 hingga 12 kali arus nominal.

Penggunaan: Umumnya digunakan untuk melindungi sirkuit yang melibatkan beban induktif besar, seperti motor dan trafo.

Aplikasi: Industri dan aplikasi dengan motor besar.

5. MCB Tipe Z

MCB Tipe Z

Karakteristik: MCB tipe Z lebih sensitif terhadap lonjakan arus, memutus arus ketika arus yang mengalir melebihi 2 hingga 3 kali arus nominal.

Penggunaan: Digunakan pada sirkuit elektronik sensitif yang tidak bisa mentoleransi lonjakan arus, seperti perangkat elektronik presisi tinggi.

Aplikasi: Peralatan laboratorium, perangkat elektronik sensitif.

6. MCB Berdasarkan Jumlah Kutub (Poles)

MCB 1 Pol (Single Pole): Melindungi satu jalur fasa, biasanya untuk aplikasi listrik rumah tangga sederhana.

MCB 2 Pol (Double Pole): Melindungi fasa dan netral, digunakan untuk instalasi fasa tunggal dengan proteksi lebih baik.

MCB 3 Pol (Triple Pole): Melindungi tiga fasa, digunakan untuk instalasi tiga fasa pada industri.

MCB 4 Pol (Four Pole): Melindungi tiga fasa dan netral, umumnya digunakan pada instalasi tiga fasa dengan netral.

7. MCB DC

Karakteristik: MCB yang dirancang khusus untuk sirkuit arus searah (DC).

Penggunaan: Digunakan pada aplikasi seperti sistem fotovoltaik (solar panel) atau penyimpanan energi yang menggunakan arus searah.

8. MCB dengan Fitur Tambahan (MCB dengan RCD atau RCBO)

MCB + RCD (Residual Current Device): Kombinasi MCB dengan proteksi kebocoran arus ke tanah, memberikan proteksi ganda terhadap korsleting dan kebocoran arus.

RCBO (Residual Current Breaker with Overcurrent): Menggabungkan proteksi kebocoran arus dan proteksi terhadap arus berlebih dalam satu perangkat.

Memilih jenis MCB yang tepat bergantung pada jenis beban listrik yang ingin dilindungi dan lingkungan pemasangan. MCB yang tepat akan memastikan proteksi optimal terhadap gangguan listrik yang dapat merusak peralatan atau instalasi.

Social Share


  • admin
  • 8 Oct 2024