Sebelum membuat sumur bor, anda perlu mengetahui terlebih dahulu kedalaman sumur bor yang baik. Pasalnya anda harus menyewa jasa pengeboran sumur yang tepat untuk pekerjaan ini.
Untuk mencapai sumber mata air yang dapat dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari, sumur harus digali hingga kedalaman tertentu. Semakin dalam sumur bor, potensi air yang didapatkan pun akan lebih berkualitas dan debitnya juga relatif lebih melimpah.
Saat ini telah banyak jasa bor sumur yang menggunakan mesin bor untuk menggali sumur dalam hingga mencapai lebih dari 40 meter. Dibandingkan dengan sumur galian yang dikerjakan manual yang hanya memiliki kedalaman maksimal hingga 10 meter, sumur dalam tentu lebih unggul namun biaya jasa pengeboran sumur dalam juga relatif lebih mahal ketimbang sumur galian biasa.
Ada baiknya Anda memahami kedalaman sumur yang ideal meskipun jenis sumur ini bisa digali lebih dalam. Simak artikel ini untuk mengetahui penjelasan lengkapnya.
Mengapa Kedalaman Sumur Berpengaruh Terhadap Kualitas Air?
Alasannya sebenarnya sederhana, air hujan yang turun ke atas permukaan bumi akan masuk ke dalam tanah dan tersaring oleh lapisan-lapisan di dalam tanah.
Semakin dalam, maka proses filtrasi air akan semakin bagus karena semakin dalam maka lapisan tanah dan bebatuan juga semakin padat. Zat-zat kontaminan yang larut air pada permukaan akan semakin tersaring dengan semakin dalam air masuk ke dalam tanah.
Memang tidak semua lokasi lapisan tanah mengandung air tanah, tergantung pada karakteristik geografisnya. Karena itu kedalaman juga terkadang tidak menentukan apakah air akan didapatkan atau tidak. Untuk itu penting menyewa jasa bor sumur yang berpengalaman agar anda tidak membuang uang karena tidak mendapatkan sumber air yang baik padahal sudah menggali cukup dalam.
Berapa Kedalaman Sumur Bor yang Baik?
Tidak ada faktor penentu yang pasti saat anda ingin mendapatkan kualitas air tanah yang baik. Terkadang setelah penggalian sumur dalam hingga mencapai lebih dari 40 meter pun tidak menjamin airnya layak dikonsumsi. Hanya saja, berdasarkan statistik, air tanah dari sumur bor dengan kedalaman mencapai lebih dari 40 meter biasanya jernih (tidak berpasir, tidak mengandung besi, tidak mengandung zat organik dan tidak mengandung minyak).
Untuk dapat mengetahui apakah air tanah layak dikonsumsi atau tidak, anda perlu melakukan pengujuan terlebih dahulu di laboratorium.
Selain kedalaman, faktor lokasi penggalian sumur juga berpengaruh terhadap kualitas air tanah. Pengeboran air tanah biasanya dikategorikan menjadi 2 berdasarkan lokasi pengeborannya, yakni:
1. Pengeboran Sumur Dataran Rendah
Sumur bor yang berlokasi di dataran rendah sebaiknya memiliki kedalaman 4-10 meter. Kedalaman ini sudah cukup untuk memperoleh sumber air bersih yang melimpah. Namun pada kedalaman ini biasanya air tanah masih mengandung kotoran.
Air tanah yang dihasilkan oleh sumur bor dengan kedalaman mencapai 6-10 meter memiliki kualitas sedang, tergantung pada lokasi pengeborannya. Pada lokasi yang jauh dari potensi pencemaran, air yang dihasilkan bisa saja jernih. Namun pada umumnya sumur bor dengan kedalaman segitu masih dapat terkontaminasi oleh air resapan dari lingkungan di sekitarnya.
Solusi untuk mengatasi air sumur bor dangkal yang kotor adalah dengan menggunakan filter air. Selain itu alternatif lainnya adalah membuat sumur bor dalam dengan pengeboran mencapai lebih dari 40 meter, sehingga air yang dihasilkan juga lebih terjamin dan bebas kontaminasi dari resapan sekitar.
2. Dataran Tinggi
Anda harus menggali sumur lebih dalam apabila tinggal di area dataran tinggi. Tingkat kedalaman minimal biasanya mencapai 20 meter supaya sumur dapat menjangkau sumber mata air tanah. Waktu, tenaga, dan biaya yang harus dikorbankan pun lebih banyak daripada menggali sumur di dataran rendah.
Walaupun membutuhkan usaha yang lebih, namun kualitas air tanah yang didapatkan pada sumur bor dataran tinggi biasanya memiliki kualitas yang jauh lebih baik. Alasannya sederhana, karena air tanah di dataran tinggi masih bebas dari pencemaran lingkungan.
Lokasi mata airnya pun lebih dalam sehingga bebas dari air resapan dari lingkungan sekitarnya. Struktur tanahnya juga tidak berlumpur dan telah melewati lapisan batuan cadas sehingga air sumur yang dikeluarkan lebih jernih.
Sejatinya, tidak ada patokan pasti dalam menentukan kedalaman sumur bor yang ideal. Teradang, sumur bor terlalu dalam malah tidak mendapatkan sumber mata air. Pada kedalaman tertentu, bisa saja mata bor melalui lapisan tanah yang kosong sehingga aliran airnya malah terhisap ke dalam. Kesalahan ini justru membuang-buang waktu dan tenaga.
Pada kasus lain, Anda bisa mendapatkan air jernih dari sumur dengan kedalaman 5 meter karena tinggal di dataran rendah. Namun, orang lain malah mendapatkan air keruh dan harus mengebor lebih dalam, padahal sama-sama tinggal di dataran rendah.
Hal itu dikarenakan oleh tingkat pencemaran lingkungan yang berbeda. Anda mungkin tinggal di lingkungan yang asri dan ditumbuhi banyak pepohonan sehingga airnya mudah meresap, sedangkan orang lain tinggal di area perkotaan yang tandus.
Namun, Anda bisa mengetahui kedalaman sumur yang ideal berdasarkan lapisan tanahnya. Hentikan pengeboran apabila Anda sudah mencapai tanah yang berbatu atau bercadas karena kualitas air yang dihasilkan sudah pasti baik.
Pipa PVC (Pipa Paralon) Untuk Casing Sumur Bor
Untuk mengambil air dari dalam sumur bor, tukang bor sumur memerlukan pipa PVC yang digunakan sebagai casing agar dinding sumur bor tidak runtuh sehingga kotorannya masuk terhisap ke lubang pompa. Selain itu pipa PVC atau yang sering disebut dengan pipa paralon ini juga digunakan sebagai pipa hisap dari pompa, biasanya berdiameter 1 inch hingga 1-1/2 inch.
Penting sekali agar anda menggunakan pipa PVC dengan kekuatan yang optimal sebagai pipa casing sumur bor agar usia sumur bor awet digunakan hingga puluhan tahun.
Pastikan tukang sumur bor yang anda percayakan memakai pipa PVC berkualitas terbaik saat membangun sumur bor dalam di tempat anda.
Semoga artikel ini membantu anda semua.