Ada berbagai jenis genset menurut ukuran, aplikasi, dan bahan bakarnya. Namun, sebenarnya definisi genset sendiri cukup sederhana yaitu mesin yang mengubah energi mekanik menjadi listrik.
Tujuan utama dari genset adalah untuk menyediakan tenaga cadangan saat sumber listrik utama padam.
Kendati demikian ada juga genset yang berfungsi sebagai sumber tenaga utama.
Biasanya genset ini bisa Anda temukan dalam berbagai event musik maupun operasi pertambangan minyak dan gas alam.
Jika Anda penasaran dengan apa bahan bakar genset, maka Anda perlu menyimak ulasan kami soal jenis-jenis genset berdasarkan bahan bakarnya.
4 Jenis Genset Berdasarkan Bahan Bakarnya
Ada 4 jenis genset berdasar bahan bakar yang digunakannya. Apa saja itu?
1. Genset Bahan Bakar Bensin
Genset bahan bakar bensin termasuk yang paling umum. Terlebih lagi, genset berbahan bakar bensin tersedia dengan harga yang cukup terjangkau.
Generator bensin tersedia dalam ukuran kecil, ideal untuk model portabel, namun bahan bakar ini sangat mudah terbakar.
Bensin bertahan kurang dari satu tahun saat disimpan dan harganya relatif lebih tinggi daripada solar, propana, dan gas alam.
Terlebih lagi, generator bensin menghasilkan emisi yang relatif tinggi dan cenderung tidak dapat menyala dengan baik pada suhu yang terlalu dingin.
2. Genset Bahan Bakar Solar/Diesel
Bahan bakar genset solar adalah bahan bakar yang paling tidak mudah terbakar.
Hal ini tentu memiliki kelebihan tersendiri, selain itu juga bahan bakar genset diesel tersedia hampir di semua tempat sama seperti bensin.
Generator berbahan bakar diesel memiliki masa pakai yang lama. Lebih daripada itu, genset ini juga bekerja lebih efisien sekaligus bertahan lebih lama di bawah penggunaan yang berat asalkan terawat dengan benar.
Generator diesel sangatlah terjangkau meskipun unit ini biasanya masih lebih mahal daripada generator gas.
Genset jenis ini biasanya berguna dalam mendukung industri pertanian karena biayanya yang cukup terjangkau.
Selain itu, generator diesel juga mudah digunakan di lingkungan yang dingin.
Namun, bahan bakar diesel hanya dapat disimpan hingga 24 bulan, dan penyimpanan dalam jumlah besar dapat memakan biaya yang mahal.
Selain itu, emisi mesin diesel cukup tinggi, sehingga Anda mungkin perlu membatasi penggunaannya.
3. Genset Bahan Bakar Gas Propana
Jenis genset selanjutnya menggunakan gas propana sebagai bahan bakarnya.
Propana menawarkan umur simpan yang lebih lama daripada bensin atau bahan bakar diesel.
Propana menghasilkan emisi yang relatif rendah.
Lebih daripada itu, generator propana umumnya terjangkau, dan bertahan cukup lama.
Propana juga menawarkan pengoperasian yang tenang dan minim polusi suara.
Kendati demikian, propana juga memiliki kerugian tersendiri.
Pasalnya, gas yang satu ini sangat mudah terbakar dan bahkan meledak saat berada di bawah tekanan. Sistem bahan bakarnya pun lebih kompleks.
Oleh karena itu, penggunaannya lebih sering mengalami kegagalan.
Biaya pemasangannya juga lebih tinggi karena Anda mungkin membutuhkan teknisi dengan skill khusus.
4. Genset Bahan Bakar Gas Alam
Gas alam tersedia di hampir setiap lokasi.
Karena saluran gas alam biasanya langsung tersambung ke lokasi, maka jenis genset ini tidak pernah kehabisan bahan bakar atau perlu refill.
Namun, ini juga berarti bahwa generator gas alam tidak portabel.
Genset gas alam menghasilkan sedikit limbah.
Selanjutnya, gas tersedia bahkan tanpa pasokan listrik.
Kerugian dari generator gas alam adalah biaya instalasi yang lebih tinggi karena kebutuhan akan saluran gas.
Genset ini biasanya tidak bertahan selama generator diesel.
Lebih daripada itu, jika saluran gas rusak, dapat terjadi kebocoran yang berbahaya.
Kesimpulan
Genset dapat Anda gunakan dalam berbagai industri maupun event. Pastikan Anda sudah mengetahui jenis-jenis genset berdasarkan bahan bakarnya sebelum menyesuaikan pilihan sesuai dengan lokasi dan kebutuhan Anda.